Insan yang harus dicontoh

Selasa, 22 Juli 2008

Di Usia 112 Tahun Masih Melukis

SM/ap Frank Calloway
TUSCALOOSA - Orang-orang seusianya biasanya hanya bisa tiduran di kasur, tidak berdaya. Namun tidak demikian dengan seniman Alabama ini. Di usianya yang sudah 112 tahun, Frank Calloway masih suka melukis.

Dengan bersandar atau duduk di meja, Calloway menghabiskan waktunya dengan mengubah kehidupan masa mudanya menjadi lukisan dinding yang hidup. Dengan menggunakan crayon, ballpoin, atau spidol, dia sering menggambar suasana pertanian di desa,


dilengkapi dengan bangunan-bangunan, kereta api, dan kendaraan pada awal abad XX. Dia pernah menggambar di kertas yang panjangnya lebih dari 15 meter, dan kreasi warnanya memperoleh perhatian lebih di dunia seni. Lukisan karya seorang pria uzur yang menghabiskan sekitar separo hidupnya di pusat kesehatan mental di Alabama itu akan menjadi bagian dari pameran pada musim gugur ini di Museum Seni Pengkhayal Kosong Amerika di Baltimore. Pengurusnya menunda penjualan karya seni dia sampai pameran setelah mendapati bahwa beberapa lukisanya bisa laku ribuan dolar.

”Lukisan-lukisan itu unik, menggambarkan suasana pedesaan dan pertanian di masa lalu,” kata Sara Anne Gibson, direktur eksekutif Museum Kentuck di Northport, Alabama. Museum itu menjadi tempat pameran karya Calloway dua tahun lalu.
Schizofrenia
Calloway memandang seni sebagai pekerjaannya dan dia sering duduk di meja dekat jendela untuk melukis selama tujuh sampai sembilam jam sehari. Dia biasanya mengenakan baju kerja biru denim dan rok pendek, kata Nedra Moncrief-Craig, direktur Pusat Perawatan Alice M Kidd, tempat Calloway tinggal saat ini. ”Dia melukis sepanjang waktu kecuali saat melakukan aktivitas dan makan,” jelas Moncrief-Craig. ”Pekerjaan itulah yang dia sukai.”

Dia lahir pada 2 Juni 1896, dan tinggal di pusat kesehatan mental sejak 1952, saat dia didiagnosa menderita schizofrenia. Moncrief-Craig menyatakan pasien melarangnya membahas kondisi dia secara mendalam namun dia menunjukkan tanda-tanda demensia. Dia tinggal di bagian geriatrik pusat itu di kampus Bryce Hospital di Tuscaloosa, Alabama.

Detail tentang masa muda Calloway tidak banyak. Seingatnya dia dibesarkan oleh saudaranya, dan saat masih anak-anak dia bermain di bawah selimut ibunya yang dibuat seolah-olah seperti tenda. Dia tidak mengenal lagi keluarganya yang masih hidup dan tidak ada dokumen tentang apakah dia pernah menikah atau tidak.

Dia sering berbicara tentang bekerja keras dan menyatakan pernah meletakkan rel kereta api, memotong kayu, bertani, dan bekerja di pandai besi. Namun tidak ada catatan tentang kehidupannya sebelum dia masuk ke Departemen Kesehatan Mental dan sistem Retardasi Mental di Alabama.

”Saya tidak punya waktu untuk sekolah tinggi, dan berhenti di pembaca tingkat tiga. Hanya itu yang saya dapat,” jelas Calloway dalam wawancara belum lama ini. ”Dahulu, seorang guru mengajari saya melukis.”

Namun selain kadang melukis, bakatnya mandek sampai dia mengambil kelas seni pada 1980-an dan mulai melukis lagi. Bakat melukisnya itu berlanjut sampai saat ini.(ap-niek-26)
Sumber :suara merdeka

0 komentar:

Posting Komentar