Meneladani kecerdasan kepemimpinan Rasulullah SAW

Senin, 16 Maret 2009

Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam. Pada hari yang indah ini Alhamdulillah saya masih diberikan panjang umur sehingga dapat mengikuti ritual ibadah Jum’at sebagaimana biasa. Bagi saya mungkin ini hari luar biasa karena pada saat-saat jum’atan yang lalu hamper dapat dipastikan kalau jum’atan ada mimpinya walau sebentar. Entah disebabkan capek atau khotbah yang kurang asyik didengar (Allahummaghfir li wali jamii’ilmuslimiin. Amiin).

Untaian indah kalimat khatib (Ust. H. Abdullah Siddiq), terdengar bait-baitnya yang tidak puitis tetapi sejuk. Kurang lebih demikian isinya (singkat saja) :


Sebagai seorang pemimpin Rasulullah SAW tidak perlu diragukan lagi etika kepemimpinannya. Mulai dari sifat kecerdasan beliau, amanahnya, shiddiqnya, serta tablighnya. Khatib mengklasifikasi cerdas dalam beberapa pengertian. Yang pertama Beliau (Rasul) adalah cerdas yang intelektual (rasional). Emosional (etis). Spiritual (religius).

Pemimpin yang cerdas pastilah banyak jumlahnya. Akan tetapi kecerdasan rasio yang bersanding dengan kecerdasan emosi sangat jarang sekali. Barangkali sering kita menjumpai bagaimana para pemimpin yang mudah terpancing emosinya untuk menjatuhkan lawan maupun kawan, hanya untuk mendapatkan ataupun melanggengkan jabatannya. Tidaklah demikian bagi Rasul, beliau pemimpin yang begitu menghormati lawan apalagi kawan.

Kontrol emosi yang begitu tinggi bagi diri Beliau adalah contoh yang harus kita ikuti sebagai para pemimpin, baik pemimpin ummat, bangsa, negara, pemerintahan,ataupun pemimpin dalam rumah tangga.

Kecerdasan selanjutnya adalah cerdas yang spiritual. Rasulullah tidak pernah mengeluh, berputus asa meskipun musibah dan ujian melanda Beliau dan umat Islam kala itu. Akan tetapi Beliau senantiasa mendekatkan diri dan memohon kepada Allah agar dimudahkan segala perjuangannya. Rasulullah tidak pernah mengambil jalan pintas untuk menyelesaikan masalah. Semua prosesnya adalah melalui tawakkal ‘alallah.

Demikian barangkali sekelumit ingatan yang ku dapat dari ibadah Jum’at Minggu ini (6 Maret 2009, Masjid Kampus USM Semarang). Kurang lebihnya semoga Allah memberi maghfirah dan hidayah selalu pada kita yang terus meniru tauladan Insan Mulia (Muhammad SAW). Amiin.





Read more.....

Baca Pikiran Manusia

Rabu, 04 Maret 2009

PADA zaman serba mesin ini, jangan heran bila sebuah komputer di masa depan nanti mampu mengenali mood Anda, bahkan mungkin bisa dijadikan teman curhat. Sebuah riset yang dilakukan ilmuwan AS dan Inggris memungkinkan komputer memiliki sensitivitas terhadap emosi pengguna (user). Teknologi yang dikembangkan ini mampu menganalisa kombinasi dari beragam gerak wajah yang merepresentasi perasaan seseorang.

Profesor Peter Robinson dari Universitas Cambridge (Inggris) mengatakan, sistem ini bekerja melalui bantuan kamera video yang diarahkan ke wajah user, sehingga mampu memonitor perubahan psikisnya setiap saat. Aplikasi dari program komputer itu pun bisa diterapkan di berbagai bidang kehidupan yang luas, seperti menolong pengendara yang kesulitan mengendalikan emosinya saat menyetir mobil, hingga membantu perusahaan merancang strategi promosi yang tepat berdasarkan mood konsumen.


Bayangkan, jika komputer saja mampu secara detail memahami emosi manusia, mungkin suatu saat nanti handphone, mobil, atau website juga bisa membaca pikiran dan memberi respon pada emosi kita. ’’Teknologi ini telah diprogram untuk mengenali 24 bentuk ekspresi wajah melalui bantuan para aktor,’’ kata Profesor Robinson.

Dia berharap kelak bisa memperoleh lebih banyak data dari masyarakat, terutama untuk mengetahui secara akurat bagaimana emosi seseorang saat dia bosan, tertarik, kecewa, setuju, atau tak setuju. Caranya, dengan menggelar pameran teknologi di London mulai 3 Juli mendatang. Pameran selama empat ini digelar oleh Royal Society.

’’Orang-orang yang mendatangi pameran itu akan diminta berpartisipasi dalam menguji kemampuan program komputer kami. Bahkan tak cuma wajah, para ilmuwan Inggris yang bekerja sama dengan peneliti-peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) di Amerika juga berharap bisa mengenali berbagai bentuk postur dan bahasa tubuh manusia,’’ tambahnya.

Dalam waktu dekat ini, program komputer pengenal emosi itu akan dikembangkan untuk peranti keselamatan bagi pengendara mobil. Kemudian dalam jangka waktu lima tahun ke depan, diharapkan sudah siap diterapkan pada industri otomotif, dengan menambahkan perangkat kamera pada bagian dashboard.
Analisis Otak
Pada 11 Desember 2008 lalu, peneliti-peneliti Japan’s ATR Computational Neuroscience Laboratories telah mengumumkan teknologi analisis otak yang dapat merekonstruksi gambar di dalam pikiran manusia dan menam-pilkannya di layar monitor. Teknologi ini mampu merekonstruksi gambar yang telah dilihat seseorang dengan menganalisa perubahan-perubahan yang terjadi dalam aliran darah otak.

Dengan mesin Functional Magnetic Resonance Imaging (FMRI), para peneliti dapat memetakan perubahan aliran darah yang terjadi dalam lapisan otak bagian rangsangan visual. Subjek diberikan 400 gambar hitam-putih acak, berukuran 10 x 10 pixel, 12 detik pada masing-masing gambar.

Setiap kali gambar diperlihatkan, komputer memelajari hubungan desain gambar tersebut dengan aktifitas otak yang terjadi. Kemudian subjek diperlihatkan dengan kumpulan gambar baru, misalnya huruf-huruf N-E-U-R-O-N. Ternyata sistem itu sanggup menerjemahkan aktivitas otak dan merekonstruksikannya kembali menjadi gambar.

Saat ini, sistem hanya berfungsi terhadap gambar hitam-putih sederhana. Namun Dr Kang Cheng, peneliti dari RIKEN Brain Science Insitute, optimistis pengembangan lebih lanjut teknologi ini akan mampu menerjemahkan gambar yang lebih rumit, termasuk gambar berwarna.

Sumber : Suara Merdeka


Read more.....