Di gelaran hijau Medini,
Pernah aku memapah sebelah sayap, dan bertamu
Pernah aku tak membawa, sebilah kekuatan karena, demi kehormatan rasa
Di pelataran sejukmu Medini, aku bernaung gembira
Usil sana sini berdendang hati
Tanpa sadar ditiupan senja, menganga gayuh keindahanmu,
Medini, di lereng pertapaan,
Ia mengajarkan kasih di tiap sudut tanpa tepian
Bahasa damai di bungkusan lelah,
Mengatur waktu sang pengelana lara
Medini, hamparan gelut nyali,
Nyali besar sang syukur pada PemilikNya
Hingar bingar langkah sepasti canda,
Karena malam siang tak pernah beda
Selalu ada gema dilantik makna,
Lembut lentik arus logatnya
Yang tak tertawan ia yang lupa,
Lupa akan Sang Pesona