13Th for Uncle Google, Happy Birthday

Senin, 26 September 2011



Hari ini sangat istimewa, kebiasaan dari istimewa tentu rasa suka yang ada. Seperti halnya lambang kegembiraan lain, jagad maya punya juga suksesi hari seperti yang dialami Master Maya "Om Google". 13 tahun ini Paman Google kita merayakan Ulang Tahunnya.



Jasa-jasa yang kau berikan tentu tak akan cukup bila hanya dengan ucapan. Tetapi doa ini semoga menambah panjang usiamu berjuang dengan waktu. Semoga banyak hal positif yang tergali dalam senyummu. Semoga ada kesadaran yang didapat dari mengenalmu untuk menuju ke arah lebih baik. "Happy Birthday" Uncle "Google" 13th. Thanks.

Read more.....

Tradisi yang Penuh Resiko

Senin, 05 September 2011

Ramadhan baru saja berlalu. Senandungnya yang merdu, membuat rindu para insan yang merasa dekat dengannya. Namun bagi sebagian orang Islam, mungkin berakhirnya ramadhan adalah kebahagiaan karena telah bebas dari mengekang nafsu, baik makanan ataupun syahwat.

Syawal menyambut keceriaan kita, bukan saja orang-orang yang beribadah puasa, tetapi hampir merambah semua lapisan masyarakat di dunia. Tak mengenal dari Suku apa, Organisasi apa, dan Agama apa. Setidaknya itu terjadi di negara kita, Indonesia.

Perputaran ekonomi yang menembus angka puluhan triliun dalam kurun waktu sebulan saja, menjadi angka yang prestisius. Pengorbanan mahal yang mengakibatkan ratusan nyawa melayang, itulah resiko fatal yang rela dibayar. Dahsyatnya refleksi Syawal bagi kita orang Indonesia.

Dari serentetan peristiwa sejarah yang terus berulang, marilah kita mencontoh kesabaran, kehati-hatian, kepedulian, keharmonisan, dan segudang pelajaran puasa yang ada. Mengapa ada resiko yang begitu besar dari unsur ibadah? Tidak bisakah kita belajar juga dari Negara lain, seperti Malaysia, Brunei Darussalam, atau Negara-negara Arab di Timur Tengah. Bagaimana mereka menyikapi Idul Fithri dan Sunnah Syawal?

Mungkin saatnya kita mengenal bahasa hati, silaturrahim setidaknya bukan sekedar berjabat tangan dan bertemu muka. Akan tetapi hati terus dekat dan hati juga jauh dari syak wa sangka, bukankah teknologi sudah sedemikian maju, mengapa cara berfikir kita masih terkesan terbelakang?

Bagi para ekonom dan pengusaha barangkali suatu berkah karena mendapat hasil luar biasa dalam waktu yang luar biasa singkat. Tetapi berkah apa yang didapat dari para pemudik yang memaksa pulang kampung dengan jarak tempuh ratusan bahkan ribuan kilometer naik motor bersama istri dan anak mereka yang masih balita? Allah A’lam (hanya Allah yang lebih mengetahui)

Tradisi ini penuh resiko, menurut hemat kami Idul Fithri bagi orang Indonesia adalah kesadaran menghindari resiko fatal saat Lebaran. Dan Syawalan lebih mendekatkan hati kepada Tuhan dan juga kepada kerabat walaupun tanpa jabat tangan dan muwajjahah.

Read more.....